![]() |
Persepsi Sosial |
v Definisi Persepsi
Menurut
Toha (1983) Persepsi merupakan pemahaman individu terhadap informasi dari
lingkungan yang diperoleh melalui proses kognitif, yang didapatkan melalui
pengindraan, yaitu pandangan, penciuman, dan perasaan terhadap suatu objek yang
kemudian ditafsirkan (Riggio, 1990).
Baron
& Byrne (2004) Persepsi Sosial adalah suatu proses yang kita gunakan untuk
mencoba memahami orang lain[
Sedangkan
Persepsi dalam pengertian psikologi adalah sebuah proses pencarian informasi
untuk diketahui dimana alat untuk memperoleh informasi tersebut yaitu
penginderaan. Dan alat untuk memahaminya yaitu kesadaran atau kognisi. Artinya,
persepsi adalah suatu proses yang melalui penginderaan dimana penginderaan
sendiri merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
penerimaan yaitu alat indera (mata, hidung, telinga, pengecap dan kulit) yang
kemudian dari stimulus tersebut diteruskan oleh saraf otak sebagai pusat
susunan saraf dan proses itu selanjutnya disebut sebagai proses persepsi.
Anda
bisa mendengar suara gonggongan maka tentu anda mengetahui bahwa itu adalah
suara anjing karena telah diterima suara tersebut melalui indera telinga yang
diterima oleh stimulus yang diteruskan ke otak anda untuk dipresepsikan bahwa
itu adalah suara anjing.
Begitu
pun ketika anda melihat seorang lelaki berbaju seragam berwarna loreng tengah
memegang senjata, lantas anda pun mengetahui dia adalah seorang tentara. Hal
tersebut terjadi karena adanya proses penginderaan melalui mata yang dibawa ke
otak anda untuk dipresepsikan bahwa dia adalah seorang tentara.
Sebelum
kita mempresepsikan segala sesuatu, sesungguhnya terjadi sebuah proses yang
begitu cepat di dalam diri kita untuk menyatakan sesuatu tersebut sesuai dengan
presepsi kita.
v Proses Pembentukan Persepsi
Proses
terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang menimbulkan stimulus mengenai
alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus
yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syarat sensoris ke otak. Proses
ini yang disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai
pusat kesadaran sehingga individu meyadari apa yang dilihat, atau apa yang
didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat
kesadaran inilah yang disebut sebagi pusat psikologis. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu meyadari
tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang
diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan
proses terakhir dari persepi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai
akibat dan persepsi dapat diambil oleh
individu dalam berbagai macam bentuk ( Walgito, 2004 : 90 ).
v Faktor-faktor yang berpengaruh pada
Persepsi
Menurut
Stephen P. Robbin (1989) mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor utama yang memberi pengaruh
terhadap pembentukan persepsi sosial seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor
penerima (the perceiver), situasi (the situation), dan objek sasaran (the
target).
1.
Faktor Penerima
Pemahaman
sebagai suatu proses kognitif akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik
kepribadian seorang pengamat. Diantara karakteristik kepribadian utama itu
adalah konsep diri, nilai dan sikap, pengalaman di masa lampau, dan
harapan-harapan yang terdapat dalam dirinya. Seseorang yang memiliki konsep
diri (self concept) yang tinggi dan selalu merasa diri secara mental dalam
keadaan sehat, cenderung melihat orang lain dari sudut tinjauan yang bersifat
positif dan optimistic, dibandingkan seseorang yang memiliki konsep diri
rendah. Orang yang memegang nilai dan sikap otoritarian tentu akan memiliki
persepsi sosial yang berbeda dengan orang yang memegang nilai dan sikap
liberal. Pengalaman di masa lalu sebagai bagian dasar informasi juga menentukan
pembentukan persepsi seseorang. Harapan-harapan sering kali memberi semacam
kerangka dalam diri seseorang untuk melakukan penilaian terhadap orang lain ke
arah tertentu.
2.Faktor Situasi
Definisi
situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu keadaan atau
interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui pada ruang dan waktu tertentu. Pengaruh
faktor situasi dalam proses persepsi sosial dapat dipilah menjadi tiga, yaitu:
-Seleksi
Seseorang
akan lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek yang dianggap lebih
disukai, ketimbang objek-objek yang tidak disukainya. Proses kognitif ini
disebut dengan seleksi informasi tentang keberadaan suatu objek, baik yang
bersifat fisik maupun sosial.
-Kesamaan
Kesamaan
adalah kecenderungan dalam proses presepsi sosial untuk mengklasifikasikan
orang-orang ke dalam suatu katagori yang kurang lebih sama. Seperti berlatar
belakang jenis kelamin, status sosial, dan etnik.
-Organisasi
Dalam
proses persepsi sosial, individu cenderung untuk memahami orang lain sebagai
objek persepsi ke dalam sistem yang bersifat logis, teratur, dan runtun.
Pemahaman sistematik semacam itu biasa disebut dengan organisasi perceptual.
Para ahli psikologi sosial memandang situasi sebagai keseluruhan faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku individu pada ruang dan waktu tertentu. Definisi
situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu keadaan atau
interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui pada ruang dan
waktu tertentu. Para ahli sosiologi menyimpulkan bahwa apabila manusia
mendefinisikan situasi sebagai sesuatu yang bersifat nyata, maka itu akan
menjadi nyata dalam konsekuensi perilakunya.
3. Faktor Objek
Dalam
persepsi sosial secara khusus, objek yang diamati itu adalah orang lain. Ada
empat ciri yang terdapat dalam diri objek yang dapat memberi pengaruh terhadap terbentuknya persepsi
sosial, yaitu:
- Keunikan
Ciri-ciri
unik yang terdapat dalam diri seseorang adalah salah satu unsur penting yang
menyebabkan orang lain merasa tertarik untuk memusatkan perhatiannya.
-Kekontrasan
Seseorang
akan lebih mudah dipersepsi orang lain terutama apabila ia memiliki
karakteristik berbeda disbanding lingkungan fisik maupun sosialnya.
-Ukuran dan intensitas yang terdapat dalam
diri objek
Dalam
konteks ini, seorang Miss world dengan ukuran fisik tertentu dan wajah cantik
akan lebih mudah menmbulkan kesan pada orang lain ketimbang apabila seseorang
melihat gadis-gadis pada umumna.
-Kedekatan (proximity) objek dengan latar
belakang sosial orang lain.
Orang-orang
dalam suatu departemen tertentu akan cenderung untuk diklasifikasikan sebagai
memiliki ciri-ciri yang sama karena hubungan yang dekat di antara mereka.
***
Demikianlah
sedikit pembahasan mengenai presepsi. Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia
tidak lepas dari kegiatan mempresepsikan segala sesuatu setiap harinya karena
kita mahluk sosial yang senantiasa mengandalkan indera sebagai alat utama dalam
mempresepsikan segala sesuatu.
Alat-alat
indera yang dimiliki oleh kita menyebabkan kita mampu berpikir, merasakan, dan
memiliki persepsi tertentu mengenai diri kita dan dunia di sekitar kita.
Prasyarat terjadinya persepsi yaitu penangkapan stimulus oleh alat-alat indera,
sehingga peranan alat-alat indera sangat penting. Untuk itu bersyukurlah kamu
yang diberi indera yang lengkap...
www.psikologika.com
No comments:
Post a Comment