Breaking News
recent

Jangan Lupa Subscribe YouTube kami

Persepsi Sosial

Pengertian Persepsi Sosial
Persepsi Sosial
v Definisi Persepsi
Menurut Toha (1983) Persepsi merupakan pemahaman individu terhadap informasi dari lingkungan yang diperoleh melalui proses kognitif, yang didapatkan melalui pengindraan, yaitu pandangan, penciuman, dan perasaan terhadap suatu objek yang kemudian ditafsirkan (Riggio, 1990).
Baron & Byrne (2004) Persepsi Sosial adalah suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain[
Sedangkan Persepsi dalam pengertian psikologi adalah sebuah proses pencarian informasi untuk diketahui dimana alat untuk memperoleh informasi tersebut yaitu penginderaan. Dan alat untuk memahaminya yaitu kesadaran atau kognisi. Artinya, persepsi adalah suatu proses yang melalui penginderaan dimana penginderaan sendiri merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerimaan yaitu alat indera (mata, hidung, telinga, pengecap dan kulit) yang kemudian dari stimulus tersebut diteruskan oleh saraf otak sebagai pusat susunan saraf dan proses itu selanjutnya disebut sebagai proses persepsi.
Anda bisa mendengar suara gonggongan maka tentu anda mengetahui bahwa itu adalah suara anjing karena telah diterima suara tersebut melalui indera telinga yang diterima oleh stimulus yang diteruskan ke otak anda untuk dipresepsikan bahwa itu adalah suara anjing.

Begitu pun ketika anda melihat seorang lelaki berbaju seragam berwarna loreng tengah memegang senjata, lantas anda pun mengetahui dia adalah seorang tentara. Hal tersebut terjadi karena adanya proses penginderaan melalui mata yang dibawa ke otak anda untuk dipresepsikan bahwa dia adalah seorang tentara.
Sebelum kita mempresepsikan segala sesuatu, sesungguhnya terjadi sebuah proses yang begitu cepat di dalam diri kita untuk menyatakan sesuatu tersebut sesuai dengan presepsi kita.
v Proses Pembentukan Persepsi
Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang menimbulkan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan  proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syarat sensoris ke otak. Proses ini yang disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu meyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagi pusat psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu meyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dan  persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk ( Walgito, 2004 : 90 ).
v Faktor-faktor yang berpengaruh pada Persepsi
Menurut Stephen P. Robbin (1989) mengemukakan bahwa terdapat  beberapa faktor utama yang memberi pengaruh terhadap pembentukan persepsi sosial seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor penerima (the perceiver), situasi (the situation), dan objek sasaran (the target).
1.      Faktor Penerima
Pemahaman sebagai suatu proses kognitif akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian seorang pengamat. Diantara karakteristik kepribadian utama itu adalah konsep diri, nilai dan sikap, pengalaman di masa lampau, dan harapan-harapan yang terdapat dalam dirinya. Seseorang yang memiliki konsep diri (self concept) yang tinggi dan selalu merasa diri secara mental dalam keadaan sehat, cenderung melihat orang lain dari sudut tinjauan yang bersifat positif dan optimistic, dibandingkan seseorang yang memiliki konsep diri rendah. Orang yang memegang nilai dan sikap otoritarian tentu akan memiliki persepsi sosial yang berbeda dengan orang yang memegang nilai dan sikap liberal. Pengalaman di masa lalu sebagai bagian dasar informasi juga menentukan pembentukan persepsi seseorang. Harapan-harapan sering kali memberi semacam kerangka dalam diri seseorang untuk melakukan penilaian terhadap orang lain ke arah tertentu.
2.Faktor Situasi
Definisi situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu keadaan atau interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui  pada ruang dan waktu tertentu. Pengaruh faktor situasi dalam proses persepsi sosial dapat dipilah menjadi tiga, yaitu:
-Seleksi
Seseorang akan lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek yang dianggap lebih disukai, ketimbang objek-objek yang tidak disukainya. Proses kognitif ini disebut dengan seleksi informasi tentang keberadaan suatu objek, baik yang bersifat fisik maupun sosial.
-Kesamaan
Kesamaan adalah kecenderungan dalam proses presepsi sosial untuk mengklasifikasikan orang-orang ke dalam suatu katagori yang kurang lebih sama. Seperti berlatar belakang jenis kelamin, status sosial, dan etnik.
-Organisasi
Dalam proses persepsi sosial, individu cenderung untuk memahami orang lain sebagai objek persepsi ke dalam sistem yang bersifat logis, teratur, dan runtun. Pemahaman sistematik semacam itu biasa disebut dengan organisasi perceptual. Para ahli psikologi sosial memandang situasi sebagai keseluruhan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku individu pada ruang dan waktu tertentu. Definisi situasi adalah makna yang diberikan individu terhadap suatu keadaan atau interpretasi individu terhadap faktor-faktor sosial yang ditemui pada ruang dan waktu tertentu. Para ahli sosiologi menyimpulkan bahwa apabila manusia mendefinisikan situasi sebagai sesuatu yang bersifat nyata, maka itu akan menjadi nyata dalam konsekuensi perilakunya.
3. Faktor Objek
Dalam persepsi sosial secara khusus, objek yang diamati itu adalah orang lain. Ada empat ciri yang terdapat dalam diri objek yang dapat memberi  pengaruh terhadap terbentuknya persepsi sosial, yaitu:
- Keunikan
Ciri-ciri unik yang terdapat dalam diri seseorang adalah salah satu unsur penting yang menyebabkan orang lain merasa tertarik untuk memusatkan  perhatiannya.
-Kekontrasan
Seseorang akan lebih mudah dipersepsi orang lain terutama apabila ia memiliki karakteristik berbeda disbanding lingkungan fisik maupun sosialnya.
-Ukuran dan intensitas yang terdapat dalam diri objek
Dalam konteks ini, seorang Miss world dengan ukuran fisik tertentu dan wajah cantik akan lebih mudah menmbulkan kesan pada orang lain ketimbang apabila seseorang melihat gadis-gadis pada umumna.
-Kedekatan (proximity) objek dengan latar belakang sosial orang lain.
Orang-orang dalam suatu departemen tertentu akan cenderung untuk diklasifikasikan sebagai memiliki ciri-ciri yang sama karena hubungan yang dekat di antara mereka.
***
Demikianlah sedikit pembahasan mengenai presepsi. Pada dasarnya dalam kehidupannya, manusia tidak lepas dari kegiatan mempresepsikan segala sesuatu setiap harinya karena kita mahluk sosial yang senantiasa mengandalkan indera sebagai alat utama dalam mempresepsikan segala sesuatu.

Alat-alat indera yang dimiliki oleh kita menyebabkan kita mampu berpikir, merasakan, dan memiliki persepsi tertentu mengenai diri kita dan dunia di sekitar kita. Prasyarat terjadinya persepsi yaitu penangkapan stimulus oleh alat-alat indera, sehingga peranan alat-alat indera sangat penting. Untuk itu bersyukurlah kamu yang diberi indera yang lengkap...


www.psikologika.com
Admin Psikologika

Admin Psikologika

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.