Breaking News
recent

Jangan Lupa Subscribe YouTube kami

Mengatasi Phillopobia Pada Remaja

google.com
Bagi orang-orang pada umumnya, cinta merupakan sebuah rasa yang indah, yang selalu membuat bahagia dan melayang. Namun, cinta tidak selalu bahagia dan seindah seperti yang di tayangkan di televisi. Kenyataannya, cinta juga menimbulkan dampak luka dan tersakiti. Sehingga timbul dalam benak beberapa orang untuk menghindari cinta, inilah yang dikenal dengan phillopobia.

                Mungkin, bagi anda yang baru mendengarnya terasa asing. Phillopobia ialah suatu kondisi dimana seseorang yang secara tidak masuk akal memiliki rasa takut untuk jatuh cinta. Biasanya, mereka yang mengalami hal ini cenderung menghindari hal-hal yang mengarah kepada keterikatan kepada lawan jenisnya, serta menampik jika ia memiliki perasaan khusus kepada seseorang.

Mereka yang mengalami phillopobia akan merasa gelisah, mual, panik, mengeluarkan keringat serta sesak nafas jika mengalami jatuh cinta dan mulai menata sebuah hubungan. Tentu hal ini berdampak tidak baik bagi pergaulan sosial mereka, karena akan menjauhkan mereka dari lingkungannya dan sebuah hubungan, Sementara di dunia ini semua orang mengharapkan terjadinya sebuah hubungan demi berlangsungnya kehidupan.

                Phillopobia disebabkan oleh trauma di masa lalu. Mempunyai sebuah kegagalan hubungan di masa lalu tentu akan menimbulkan bekas dalam hati, takut untuk membina hubungan yang baru serta kecemasan untuk terulang lagi hal yang sama. Terutama apabila sudah menjaga hubungan tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan hati yang di jaga sepenuhnya, serta mencakup emosional dan melibatkan perasaan. Tetapi ternyata kenyataannya malah pahit, tentu akan meninggalkan jejak yang sukar untuk di hilangkan.

Setiap manusia tentu mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakan, bisa jadi kondisi itu membuat mereka trauma dan takut untuk menjalani kehidupan ke depannya, tetapi yang perlu di perhatikan, masa depan merupakan sebuah harapan yang baru, dimana seseorang dapat mengubah apa yang terjadi di masa lalu. Jika masa lalu kurang baik, maka perbaiki masa sekarang agar di masa depan tercipta kehidupan yang lebih baik.

                Penderita traumatis seperti phillopobia perlu mendapatkan penanganan oleh tim yang ahli dalam bidang psikologi. Karena keadaan yang demikian akan bisa jadi mengakibatkannya menjadi orang yang anti-sosial. Bagi remaja, tentu ini akan sangat mengganggu. Karena mereka akan terhambat berkembang, tidak bisa bergaul dan sukar jika berteman dengan orang lain terutama lawan jenis.

Untuk mengatasi phillopobia, penderitanya harus melakukan konseling, hipnoterapi, dan psikoterapi dengan meminta bantuan mereka yang sudah profesional dalam bidangnya. Jika di sekeliling anda ada yang mengalami traumatis semacam ini, sarankan agar ia segera melakukan penyembuhan, dan berikanlah semangat untuk mengobati traumatisnya. Dukungan dari orang terdekat akan memberikannya kekuatan. Jadi, jangan malah di bully atau di jauhi.

Demikianlah ulasan tentang mengatasi phillopobia pada remaja. Semoga informasi ini bermanfaat yaa. 

tria septiyani

tria septiyani

nama: tria septiyani tempat, tanggal lahir: tanggerang, 6-09-94 pendidikan: S1 Psikologi universitas mercubuana yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.