Anak memiliki aneka sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Namun, sebenarnya pembentukan karakter tersebut
tergantung pula pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Terdapat
jenis perilaku yang tentu sudah sering anda dengar, yaitu perilaku agresif.
Biasanya perilaku seperti ini muncul pada anak saat memasuki usia 3-7 tahun.
Mereka yang memiliki perilaku ini akan sering membuat masalah dan menimbulkan
onar, baik di lingkungan sekolah ataupun saat di rumah. Perilaku agresif
memiliki dampak tidak baik bagi si buah hati, karena akan menghambat proses
mereka untuk bersosialisasi dengan temannya. Perilaku agresif bisa berupa
tindakan verbal ataupun nonverbal. Di gambarkan dengan cara memukul temannya,
berkelahi, berteriak, mengejek, serta tidak mau mengikuti perintah atau
permintaan meskipun itu dari orang yang lebih tua, cenderung bersikap merusak
dan berbuat kerusuhan. Mereka akan sering melakukan hal tersebut. Ada beberapa
penyebab terjadinya perilaku agresif pada anak, diantaranya:
1.
Terdapat
gangguan biologis terhadapnya atau mengidap suatu penyakit
2.
Pengaruh
dari lingkungan keluarga
3.
Dampak
dari lingkungan sekolah
4.
Serta
terdapat pengaruh negatif dari budayanya.
Penyebab
dari munculnya perilaku agresif ini tidak berasal dari satu sumber saja.
Melainkan berasal dari beberapa faktor. Sehingga dalam melakukan
pengantisipasiannya pun di butuhkan kerja sama dari masing-masing faktor. Untuk
mengatasi perilaku agresif pada anak, berikut tipsnya:
1.
Berikan
pelajaran kepada si buah hati agar dapat berperilaku baik, untuk cara ini anda
tidak perlu menghukum dengan cara memukul atau kekerasan. Memukul bukan cara
yang tepat untuk memberi tahu bahwa anak salah, bisa jadi mereka akan tambah
parah dan sulit untuk diberikan pemahaman. Mereka juga akan merasa bahwa anda
tidak lagi menyayanginya karena telah tega memukul atau berperilaku kasar
kepadnaya. Bisa jadi anak anda malah syok.
2.
Berikan
pengertian dan pemahaman kepada anak bahwa perilakunya salah, daripada anda
menggunakan metode pukulan, lebih baik anda menjelaskan tentang kesalahan apa
yang diperbuat oleh anak anda. Pukulan hanya akan memberikan perasaan takut,
bisa jadi hanya menghentikan tindakan agresifnya sementara, tetapi di kemudian
hari malah akan bertambah parah. Malah sang anak akan memiliki rasa tidak
nyaman kepada anda selaku orang tua karena memiliki rasa takut di kasari.
Bahkan, yang lebih parah, ia akna membalas perlakuan anda degan cara membuat
anda malu, pusing, marah dengan sikapnya.
3.
Pilihlah
alternatif hukuman yang tepat, terdapat banyak jenis hukuman yang dapat anda
terapkan. Pilihlah hukuman yang positif dan berdampak baik bagi psikis anak
anda. Sebagai contoh, anda dapat menyingkirkan mainan kesukaannya, tidka boleh
menonton tv, berdiri di pojok ruangan, dan masih banyak lagi.
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment