Breaking News
recent

Jangan Lupa Subscribe YouTube kami

Mengatasi Perilaku Agresif Pada Anak



 
Pic by: google.com
Anak memiliki aneka sifat dan karakter yang berbeda-beda. Namun, sebenarnya pembentukan karakter tersebut tergantung pula pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Terdapat jenis perilaku yang tentu sudah sering anda dengar, yaitu perilaku agresif. Biasanya perilaku seperti ini muncul pada anak saat memasuki usia 3-7 tahun. Mereka yang memiliki perilaku ini akan sering membuat masalah dan menimbulkan onar, baik di lingkungan sekolah ataupun saat di rumah. Perilaku agresif memiliki dampak tidak baik bagi si buah hati, karena akan menghambat proses mereka untuk bersosialisasi dengan temannya. Perilaku agresif bisa berupa tindakan verbal ataupun nonverbal. Di gambarkan dengan cara memukul temannya, berkelahi, berteriak, mengejek, serta tidak mau mengikuti perintah atau permintaan meskipun itu dari orang yang lebih tua, cenderung bersikap merusak dan berbuat kerusuhan. Mereka akan sering melakukan hal tersebut. Ada beberapa penyebab terjadinya perilaku agresif pada anak, diantaranya:

1.       Terdapat gangguan biologis terhadapnya atau mengidap suatu penyakit
2.       Pengaruh dari lingkungan keluarga
3.       Dampak dari lingkungan sekolah
4.       Serta terdapat pengaruh negatif dari budayanya.

Penyebab dari munculnya perilaku agresif ini tidak berasal dari satu sumber saja. Melainkan berasal dari beberapa faktor. Sehingga dalam melakukan pengantisipasiannya pun di butuhkan kerja sama dari masing-masing faktor. Untuk mengatasi perilaku agresif pada anak, berikut tipsnya:

1.       Berikan pelajaran kepada si buah hati agar dapat berperilaku baik, untuk cara ini anda tidak perlu menghukum dengan cara memukul atau kekerasan. Memukul bukan cara yang tepat untuk memberi tahu bahwa anak salah, bisa jadi mereka akan tambah parah dan sulit untuk diberikan pemahaman. Mereka juga akan merasa bahwa anda tidak lagi menyayanginya karena telah tega memukul atau berperilaku kasar kepadnaya. Bisa jadi anak anda malah syok.

2.       Berikan pengertian dan pemahaman kepada anak bahwa perilakunya salah, daripada anda menggunakan metode pukulan, lebih baik anda menjelaskan tentang kesalahan apa yang diperbuat oleh anak anda. Pukulan hanya akan memberikan perasaan takut, bisa jadi hanya menghentikan tindakan agresifnya sementara, tetapi di kemudian hari malah akan bertambah parah. Malah sang anak akan memiliki rasa tidak nyaman kepada anda selaku orang tua karena memiliki rasa takut di kasari. Bahkan, yang lebih parah, ia akna membalas perlakuan anda degan cara membuat anda malu, pusing, marah dengan sikapnya.

3.       Pilihlah alternatif hukuman yang tepat, terdapat banyak jenis hukuman yang dapat anda terapkan. Pilihlah hukuman yang positif dan berdampak baik bagi psikis anak anda. Sebagai contoh, anda dapat menyingkirkan mainan kesukaannya, tidka boleh menonton tv, berdiri di pojok ruangan, dan masih banyak lagi.

Semoga Bermanfaat.


tria septiyani

tria septiyani

nama: tria septiyani tempat, tanggal lahir: tanggerang, 6-09-94 pendidikan: S1 Psikologi universitas mercubuana yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.