Anak mempunyai aneka ragam
karakter. Bahkan tak jarang anak memiliki perilaku atau karakter khusus. Salah
satu karakter khusus adalah perilaku hiperaktif. Anak hiperaktif menderita
kelainan yang disebabkan karena adanya gangguan Attention deficit hyperactive
disorder (ADHD). Biasanya ADHD akan ditandai dengan gejala perilaku agresif,
susah di atur, tidak bisa diam, mengalami sulit konsentrasi serta sering
mencari perhatian. Penyebab anak hiperaktif bisa berasal dari keturunan, misalnya
salah satu anggota keluarga mereka sejak dari kecil ada yang mengalami
hiperaktif, entah ayah atau bundanya, maka ini bisa menurun kepada si anak
tersebut. Bisa juga dikarenakan sewaktu si ibu sedang hamil, mengalami masalah
alergi, dan penyakit asma. Dalam menangani anak hiperaktif, anda tidak boleh sembarangan,
diperlukan kesabaran dan sikap yang ekstra, berikut caranya:
1.
Jaga
menu makanannya, kontrol menu makanan yang akan anda berikan pada anak
hiperaktif. Jangan terlalu berlebihan memberikannya menu makanan yang
mengandung gula atau karbohidrat yang memiliki kadar tinggi, seperti nasi, dan
olahan makanan yang berbahan tepung . Anda juga harus mngurangi pemberian
penyedap rasa dan bahan pengawet pada makanan yang anak hiperaktif konsumsi.
Berikanlah makanan yang mengandung kalsium dan magnesium, seperti sayuran,
buah-buahan, kacang-kacangan serta biji-bijian. Anak hiperaktif memiliki daya
gerak yang lincah, sehingga metabolisme tubuhnya pun akan cepat sehingga
membutuhkan asupan gizi yang juga ekstra daripada anak kebanyakan.
2.
Anda
harus menanamkan sikap sabar pada diri anda sendiri. Yang anda hadapi adalah
seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus. Anda harus memberikan perhatian
yang khusus, cara mendidik dan menaganinya juga khusus. Jangan menerapkan pola
asuh dengan tipe otoriter. Karena segala tuntutan dan tekanan yang anda berikan
kepadanya, hanya akan membuatnya menjadi anak yang memiliki sifat pemberontak. Ketika
sang anak mulai melakukan kesalahan, sebaiknya anda selaku orang tua menasehati
dengan cara yang halus, yang mudah di tangkap oleh sang anak. Berikan nasehat
berupa bujukan atau rayuan, jangan malah berperilaku kasar terhadap sang anak.
3.
Apabila
anda sudah mulai merasa jika anak anda mengalami hiperaktif, ada baiknya anda
membawa si buah hati menemui psikolog. Psikolog akan membantu anda menangani
sang anak. Psikolog akan memberikan sebuah terapi bernama cognitive behavior,
gunanya untuk menumbuhkan kendali diri pada buah hati anda.
4.
Manfaatkan
energi berlebih sang anak untuk kegiatan yang positif, nah sebaiknya anda
selaku orang tua menyalurkan energi yang dimiliki sang anak ke dalam kegiatan yang
positif, serta temani si buah hati dalam menjalankan aktivitas tersebut,
seperti bermain bola, atau berolahraga. Apabila ia mulai lelah, anda bisa
membacakan cerita pendek guna melatih konsetrasinya.
Semoga Bermanfaat.
No comments:
Post a Comment