Breaking News
recent

Jangan Lupa Subscribe YouTube kami

Beri Kesempatan Anak Menangis



 
sumber gambar: www.google.com
Saat anak berusia 2-3 tahun atau batita biasanya mereka kerap menangis. Menangis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan anak seusianya. Anak menangis sebagai bentuk ungkapan keinginan. Ini terjadi karena keterbatasan kemampuan komunikasi verbal anak batita. Namun kebiasaan menangis ini dapat dihilangkan perlahan-lahan.
Anak menangis tidak termasuk cengeng jika tangisannya hanya ditujukan pada keadaan tertentu saja. Biasanya anak akan menangis karena sakit, lelah, takut, atau karena bertemu dengan orang baru atau karena ditinggal orang tua. Di usia anak tersebut biasanya sangat sensitif dan tidak suka mendengarkan kata “tidak” atau “jangan”.
Anda harus mengetahui dan memahami tangisan anak Anda. Kadang adakalanya Anda biarkan anak menangis. Sebab menangis adalah salah satu bentuk luapan emosi anak akan suatu kekhawatiran terhadap suatu keadaan yang mungkin baru bagi mereka. Anda dapat melakukan beberapa hal terkait tangisan anak, antara lain:
1.  Anda harus cek kebutuhan dasar anak
Anda harus tahu bahwa anak menangis adalah salah satu bentuk komunikasi. Bisa jadi anak menangis karena kebutuhan dasarnya belum terpenuhi, seperti anak lapar, mengantuk, atau karena anak lelah. Jadi tangisan anak tersebut bisa jadi indikasi untuk Anda segera memberikan kebutuhan si anak sehingga anak akan berhenti menangis.
2.  Anda hindari kalimat perintah
Saat anak menangis kenali tangisannya karena apa, jangan hanya menyuruh si kecil untuk diam dari tangisannya. Apalagi Anda gunakan kalimat larangan, hal itu tidak akan berhasil untuk menghentikan tangisan anak Anda. Dekati anak dan tanyakan mengapa dia menangis, bisa jadi anak menangis bukan karena tidak melakukan hal yang Anda perintahkan namun karena ia menginginkan sesuatu yang sepele.
3.  Pelajari dan tandai tangisan anak
Saat anak menangis maka Anda harus bisa mengetahui alasan anak itu menangis. Terkadang anak menangis hanya sebagai cara untuk mendapatkan keinginannya. Si kecil memanipulasi atau mempelajari perilaku Anda. Jika demikian biarkan si kecil menangis, tinggalkan sendirian, jangan kembali sebelum tangisannya reda. Hal ini untuk memahamkan anak bahwa akan percuma saja melakukan perilakunya tersebut.  
4.  Anda terima perasaan si anak
Saat anak menangis karena berusah menolak aturan dari Anda, sebaiknya Anda tidak membentak atau memarahinya. Berikan pengertian dan biarkan anak menangis untuk melepaskan emosinya. Tinggalkan dia, namun Anda harus yakin di aman saat Anda tinggalkan, biarkan ia sejenak menangis. Jangan membiarkan perilaku anak, tetap ajarkan keteraturan dan aturan yang harus Anda tanamkan sejak dini pada anak.
5.  Minta anak untuk mengatakan apa yang jadi keinginannya
Di usia balita anak memang memiliki keterbatasan kemampuan dalam menyampaikan pikiran mereka. Saat mereka menginginkan sesuatu yang sederhana sekalipun akan dilakukan dengan cara menangis. Maka Anda harus ajukan pertanyaan mengapa anak menangis. Dengan demikian Anda tahu sebenarnya apa yang diinginkan si kecil.

Dari penjelasan di atas, Anda harus benar-benar mengetahui alasan anak menangis, bagaiman Anda harus bersikap. Jangan selalu berpikir dan bertindak untuk segera menenangkan anak saat mereka akan menangis. Sebab ada kalanya si anak diberikan kesempatan menangis untuk melepas ketidaknyamanan yang dirasakan. Selain itu dengan menangis akan menumbuhkan kemampuan berekspresi anak. Dengan demikian anak akan belajar perlahan untuk mengubah tangisannya dan kemudian melisankan perasaan hatinya.


tria septiyani

tria septiyani

nama: tria septiyani tempat, tanggal lahir: tanggerang, 6-09-94 pendidikan: S1 Psikologi universitas mercubuana yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.