![]() |
Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak |
Kecerdasan orangtua dalam mendidik anak
harus dimiliki karena anak merupakan amanah yang menjadi tanggungjawab setiap
orangtua. Hal tersebut wajib dimiliki orangtua agar anak memahami etika dasar,
budaya, agama maupun kemanidirian. Karakteristik anak akan terbentuk bergantung
pada bagaimana pola asuh yang diberikan orangtua kepadanya.
Dalam dunia psikologi pola pengasuhan
anak dikelompokan menjadi tiga, yaitu, permisif, otoriter dan otoritatif. Akan
tetapi diantara ketiganya, tidak ada gaya yang ideal karena setiap orangtua
memiliki polah asuh anak yang berbeda-beda. Dari ketiga pola asuh tersebut
harus disesuaikan dengan sifat anak. Namun, ayah bunda boleh mengikuti salah
satu dari tiga filosofi membesarkan anak ini.
Berikut
3 Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak:
1.
Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah jenis pola
mengasuh anak yang cuek terhadap anak, yaitu, pola asuh dimana orang tua tidak
mau terlibat dan tidak mau pusing memikirkan kehidupan anak. Jadi apa pun yang
mau dilakukan anak diperbolehkan seperti tidak sekolah, bandel, melakukan
banyak kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif, matrialistis, dan sebagainya.
Biasanya pola pengasuhan anak oleh
orangtua semacam ini diakibatkan oleh orangtua yang terlalu sibuk dengan
pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan
mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta
saja dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa. Beberapa ciri
orang tua permisif antara lain orang tua bersikap damai dan selalu menyerah
pada anak, untuk menghindari konfrontasi. Orang tua kurang memberikan bimbingan
dan arahan kepada anak. Anak dibiarkan berbuat sesuka hatinya untuk melakukan
apa saja yang mereka inginkan.
Anak yang diasuh orangtuanya dengan
metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian,
merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang
buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan
lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa. Jenis pola asuh permisif kadang disamakan
dengan pola asuh otoritatif. Perbedaan keduanya adalah penggunaan penalaran
bukan pada pemberian kewenangan kepada anak. Jenis pola asuh ini sering
dikritik karena menerapkan perilaku orang dewasa pada anak-anak. Pola asuh ini
tidak dianjurkan untuk anak-anak pemberontak atau agresif.
2.
Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan
anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat
berbagai aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu
perasaan sang anak. Orang tua cenderung memiliki banyak tuntutan kepada anak
dan anakpun harus patuh kepada orang tua. Orang tua akan emosi dan marah jika
anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tuanya.
Pola asuh otoriter biasanya menerapkan suatu aturan dalam keluarga yang
dibuat secara sepihak tanpa kompromi termasuk kepada anak. Aturan yang dibuat biasanya lebih ketat dan
cenderung sepihak. Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak
dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati
orang-tua yang telah membesarkannya.
Anak yang besar dengan teknik asuhan anak
seperti ini biasanya tidak bahagia, paranoid / selalu berada dalam ketakutan,
mudah sedih, senang berada di luar rumah, benci orangtua, dan lain-lain. Anak
tidak mempunyai pilihan dalam melakukan kegiatan yang ia inginkan, karena semua
sudah ditentukan oleh orang tua bahkan anak yang dibesarkan dalam keluarga
otoriter cenderung merasa tertekan, dan penurut. Anak cenderung tidak mampu
mengendalikan diriNamun di balik itu biasanya anak hasil didikan ortu otoriter
lebih bisa mandiri, bisa menjadi orang sesuai keinginan orang tua, lebih
disiplin dan lebih bertanggungjawab dalam menjalani hidup.
3.
Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh
orangtua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan
mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan
dan pengawasan yang baik dari orangtua. Orang tua otoritatif lebih memberikan
kebebasan kepada anak namun orang tua tetap memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada anak.
Orang tua otoritatif akan lebih
memberikan pengertian dan arahan terhadap apa yang dilakukan anak sehingga anak yang diasuh dengan tehnik asuhan
otoritatip akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri,
terbuka pada orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stres
dan depresi, berprestasi baik, disukai lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.
Demikianlah 3 Pola Asuh Orang Tua Kepada
Anak. Ayah bunda termasuk yang mana? Semoga bisa mengimbangi dan memahami pola
asuh yang cocok kepada anak.
No comments:
Post a Comment